Pengaruh Kebudayaan Luar Terhadap Bangsa Indonesia

Posted by




[ Dosen Pengampu: Drs. Radiansyah, M.Pd ]
[ Oleh Kelompok 9 : Azwar Ukhtari (A1E310211), Nor Hilalyah (A1E310225), Anisya (A1E310005), Dessy Irlita Yuniarti (A1E310226), Akhmad Riyadi (A1E310264), Wahyuni Ulfah (A1E310244) ]



PENGARUH KEBUDAYAAN  LUAR TERHADAP KEBUDAYAAN INDONESIA

1.    PENGARUH KEBUDAYAAN INDIA (HINDU DAN BUDHA )
a
Pada masa pra sejarah kebudayaan bangsa Indonesia masih belum mengenal tulisan, karena pengaruh kebudayaan dari luar belum dikenal. Pada abad-abad pertama Masehi mulai terjadi pertemuan antara kebudayaan asli Indonesia dengan kebudayaan luar, yakni kebudayaan Hindu yang datang dari India. Masuknya kebudayaan Hindu itu telah menandai berakhirnya jaman  pra sejarah  dan mulai membawa bangsa Indonesia ke  dalam jaman sejarah, karena sejak jaman Hindu itu bangsa kitaa sudah mulai mengenal tulisan.
Menurut sebagian para ahli sejarah,kebudayaan India yang datang ke Indonesia itu di bawa oleh para pedagang India. Masuknya pengaruh India melalui agama Hindu ke Indonesia dapat ditelusuri dengan ditemukannya batu-batu bertulis  di Kutai (Kalimantan Timur) dan Jawa Barat, yang di tulis menggunakan huruf Pallawa. Bahasa yang di gunakan dalam batu bertulis itu adalah bahasa Dewanagari (sansekerta), bahasa resmi di India. Batu bertulis yang ditemukan di Kutai dan di dekat Bogor itu merupakan  batu bertulis tertua yang ditemukan di Indonesia.
Pengaruh kebudayaan  India terhadap kebudayaan Indonesia berlangsung hingga kira-kira tahun 1500 Mesehi dengan lenyapnya kerajaan Majapahit. Jaman ini disebut juga jaman purba atau jaman kuna.pengaruh kebudayaan India terhadap kebudayaan Indonesia selain masuknya agama Hindu juga masuk agama Budha.

      b.    Kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha
Bidang politik dan pemerintahan, pengaruhnya terlihat jelas dengan
lahirnya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Indonesia. Sebelum
masuknya pengaruh agama Hindu-Buddha di Indonesia tampaknya belum
mengenal corak pemerintahan dengan sistem kerajaan. Sistem pemerintahan
yang berlangsung masih berupa pemerintahan kesukuan yang mencakup
daerah-daerah yang terbatas. Pimpinan dipegang oleh seorang kepala
suku bukanlah seorang raja. Dengan masuknya pengaruh India, membawa
pengaruh terhadap terbentuknya kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-
Buddha di Indonesia.
             Kerajaan yang bercorak Hindu dan Budha yang memberikan andil besar bagi perkembangan bangsa Indonesia antara lain :
·         Kerajaan Kutai, kerajaan yang tertua di Indonesia (Kalimantan timur). Di sini ditemukan prasasti dari jenis hurufnya (Pallawa) dan bahasanya(Sanksekerta) berasal dari sekitar 400 M. sumber sejarah kerajaan ini adalah Yupa, rajanya yang terkenal adalah Mulawarman.
·         Kerajaan Tarumanegara, kerajaan ini lahir sekitar 400-500 M di Jawa Barat. Buktinya ditemukan tujuh buah prasasti yang ditemukan  di daerah sekitar Bogor(Kebon Kopi,Ciareteun, Jambu, Pasir Awi, dan Muar Ceanten), di daerah Jakarta(Tugu, Cilincing),dan Banten Selatan(desa Tebak, Munjul). Rajanya yang terkenal adalah Purnawarman dan pada masa itu pernah di gali singai yang bernama Gomati sepanjang 12 km, agama yang hidup pada masa itu adalah agama Hindu (Hindu Wisnu/ Hindu Waisnawa).
·         Kerajaan Kaling terletak di Jawa Tengah, tahun 674 diperintah oleh seorang raja perempuan yang bernama Simo.
·         Kerajaan Sriwijaya (Suma Selatan), kerajaan terbesar dan terkenal  ini  merupakan pusat kegiatan ilmiah agama Budha. Pada tahun 690-an Sriwijaya mengembangkan daerahnya dengan menaklukkan kerajaan-kerajaan lainnya di Sumatera. Sumber sejarah kerajaan ini adalah 6 prasasti di dalam negri, 2 prasasti dari luar (Nalanda di India &Ligor di Thailan), serta berita dari Cina dan Persia.
·         Kerajaan Mataram Lama. Berdasarkanprasasti tahun 732 M dikenal adanya kerajaan  Mataram di Jawa Tengah yang merupakan pemeluk agama Hindu.Raja pertamanya adalah Sanna kemudian diganti oleh Sanjaya yang dianggap sebagai  pendiri dinasti Sanjaya di kerajaan Mataram. Sumber sejarah kerajaan ini adalah 5 prasasti.
·         Kerajaan Kanjuruhan (JawaTimur sekitar Tahun 760 M)
Dalam sebuah prasati di Diyono (Malang) yang bertuliskan huruf Kawi dan berbahasa sanksekerta menyebutkan adanya kerajaan ini dan dipimpin oleh raja yang bernama Dewamisha. Peninggalan kerajaan ini adalah Candi Badut, agama yang dianut oleh kerajaan ini adalah agama Siwa (Hindu).
            Sanjaya dan Sailendra. Pada abad ke-8 dan 9 di Jawa Tengah berkuasa dua keluarga kerajaan yang berbeda agama, yaitu keluarga atau wangsa Sanjaya yang beragama Hindu berkuasa di daerah Tengah Utara  dan Sailedra yang beragama Budha berkuasa di derah Jawa Tengah Selatan. Adapunpeninggalan kedua  keluarga kerajaan  tersebut  berupa candi-candi yang indah dan megah antara lain : Candi Kalasan, candi ngawen, candi Borobudur yang didirikan untuk memuliakan agama Budha. Sedangkan candi yang didirikan untuk agama Hindu ialah candi Loro Jonggrang.
·         Kerajaan Kediri (1042-1222). Raja pertamanya adalah Sri Jayawarsa  Digjaya Sastraprabu kemudian digantikan oleh Bameswara(1115-1130), raja yang paling terkenal adalah Jayabhaya. Karya sastra yang dihasilkan pada masa kerajaan Kadiri diantaranya kitab Smaradahana,kitab Bhatarayuddha,kitab Hariwangsa,gatotkacasraya dll.
·         Kerajaan Singhasari (1222-1292). Raja pertamanya  Sri Ranggah Rajasa Amurwahbumi (Ken Arok). Pada tahun 1227 Ken arok dibunuh anak tirinya yaitu Anuspati,namun kemudian pada tahun 1247anak Ken Arok yaitu Tohjaya berhasil membunuh Anaspati. Pada tahun 1275 Kertanegaradinobatkan menjadi raja Singhasari,oa mengembangkan daerah kekuasannya hingga ke Sumatera Tengah,adapun daerah lain yang berhasil ditaklukan oleh Kertanegara adalah Bali, Pahang, Sunda, Bakulapura(kalbar) dan Gurun (Maluku). Kertanegara meninggal pada tahun 1292 ditaklukan noleh raja bawahan dari Kadiri.
·         Kerajaan Majapahit (1293-1528). Raja pertamanya adalah Raden Wijaya(Kertarajasa Jayawardhana) yang tegas dan bijaksana, ia meninggal pada tahun 1309 dan digantikan putranya Jayanegara, masa ini terjadi banyak pemberontakan namun dapat di atasi oleh Gajah Mada. Gajah Mada mempunyai cita-cita menjadikan Majapahit sebagai satu-satunya kerajaan yang berkuasa di Nusantara. Ia bersumpah tidak akan makan palapa sebelum seluruh daerah di Nusantara ada di bawah kekuasaan Majapahit, sehingga di kenal dengan nama “ Sumpah palapa”.
·         Pada tahun 1522 kerajaan Majapahit telah memudar yang diantarannya disebabkan terjadinya perang saudara antara keluarga raja, hilangnya kekuasaan pusat di luar daerah sekitar ibukota Majapahit, dan penyebaran agama islam tahun 1400 berpusat di Malaka dan disertai timbulnya kerajaan-kerajaan islam yang menentang Majapahit.

       c.    Pengaruh India pada Kebudayaan Indonesia
            pengaruh kebudayaan India yang di bawa melalui agama Hindu dan Budha terhadap kehidupan bangsa Indonesia sangat besar. Peninggalan-peninggalan kebudayaan dari masa itu  antara alin berupa candi, patung dewa, seni ukir, barang-barang logam, kesusasteraan, dan lain-lain.
Candi merupakan bangunan jaman purba yang terbuat dari batu atau batayang bersifat suci sehingga erat hubungannya maupun Budha dengankeagamaan.
Dalam agama Hindu candi berfungsi sebagai semacam tempat pemakaman, namun candi-candi dalam agama Budhadimaksudkan sebagai tempet pemujaan dewa belaka. Selain candi, bangunan lain peninggalan jaman purba yang mirip candi adalah petirtaan  (tempat pemandian suci), candi padas, dan gapura.
            Karya seni jaman purba lainnya yang dipengaruhi kebudayaan India  adalah dalam bentuk patung atau arca.patung-patung ini mempunyai hubungan erat dengan keagamaan baik Hindu dan Budha karena patung-patung tersebut menggambarkan dewa/dewi.
            Seni ukir  merupakan hasil kebudayaan yang tumbuh subur pada masa pengaruh Hindu-Budha. Hasil seni pahat ukir ini dapat dilihat pada hiasan dinding-dinding candi. Bukan hanya sekedar hiasan, tapi juga terbentuk dalam relief-relief yang menggambarkan suatu cerita yang di ambil dari kitab-kitab keagamaan dan kesusastraan Ramayana.
            Kerajinan dari logam, terutama perunggu, emas dan perak berupa arca-arca kecil, lampu gantung,genta, jambangan dan mangkuk dansebagainya.
            Kesusastraan , pada jaman purba telah dihasilkan sejumlah besar hasil kesusastraan (lebih dari 1000 buah) yang menggambarkan betapa tingginya seni sastra pada masa itu. Berdasarkan bentuk hasil kesusastraan jaman purba itu berupa gancaran (prosa) dan tembang (puisi). Dilihat dari isinya terdiri dari : tutur (kitab keagamaan), sastrra (kitab hokum), waracarita(cerita kepahlawanan),dan kitab lainnya yang berisi keagamaan atau kesusilaan, dan sejarah. Hasil karya kesusastraan yang terkenal adalah saduran kitab Ramayana dan Mahabharata, arjunawiwaha, krisnayana, samanasantaka, Smaradahana, Bhatarayuddha,Hariwangsa, Gatotkacasraya, dan lain-lain.
            Masa perkembangan Indonesia yang dipengruhi oleh kebudayaan India sangat subur. Pengaruh itu bukan saja terlihat dari kebudayaan fisik, ttetapi juga dalam adat-istiadat masyarakatsehari-hari.

2.    PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM

     a.    kedatangan Islam ke Indonesia
kedatangan islam yang pertama diperkirakan pertama kali di Aceh dengan bukti ditemukannya makam-makam raja di samudra(Aceh). Salah satu dari makam itu adalah makam Sultan Malik al-Saleh yang meninggal pada bulan Ramadhan tahun 676 H (1297 M). dapat disimpulkan Islam datang ke Indonesia di penghujung abad ke-13. Kedatangan Islam di Aceh di bawa dan di siarkan oleh para  pedagang dari India, khususnya dari Gujarat (bagian barat India)
      b.    Kerjaan-kerajaan Islam di Indonesia
·         kerajaan Samudra, samudra yang terletak di Aceh adalah kerajaan Islam yang pertama di Indonesia. Rajanya yang pertama adalah Sultan Malik al-Saleh. Kerajaan Samudra ini masih ada sampai pertenghan abad ke-15. Pusat kerajaan Samudra dipindahkan ke Pase.
·         Kerajaan Malaka. Raja pertamanya adalah Paramisora( pangeran Majapahit dari Blambangan) yang sebelum meninggal ia masuk Islam dan berganti nama menjadi Iskandar Syah. Di bawah pemerintahan Sultan mudzafar syah (1445-1458) Malaka menjadi pusat perdagangan antara Timur dan Barat. Malaka mengalami kemunduran pada tahun 1511.
·         Penyebaran Islam di seluruh Indonesia. Samudra pase dan Malaka ternyata tidak hanya menjadj pusat perdagangan,tetap juga merupakan pusat kegiatan agama Islam.
·         Kerajaan Demak (1500-1550). Demak merupakan kerajaaan Islam yang Pertama di Pulau Jawa. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah, demak mencapai kejayaan ketika Malaka jatu ke Portugis.
·         Kerajaan Pajang (1568-1586). Joko tingkir merupakan raja pertama kerajaan pajang. Joko tingkir meninggal pada tahun 1582 d an di gantikan anaknya. Riwayat kerajaan pajang berakhir pada tahun 1586.
·         Kerajaan Mataram. Kerajaan Mataram mengalami kejayaan pada masa pemerintahan Raden Rangsang(1613-1645)yang terkenal dengan Sultan Agung. Di bawah pemerihannya Mataram menjadi kerajaan yang dihormati dan disegani, baik di pulau jawa maupun pulau-pulau lainnya.
·         Kerajaan Banten. Banten berhasil diislamkan oleh  Fatahillah, atas nama raja Demak. Pada tahun 1527banten di baah pimpinan Fatahillah berhasil merebut Sunda Kelapa, kota pelabuhan pajajaran, dan diganti namanya menjadi Jayakarta. Di bidang keagamaan Fatahillah terkenal dengan nama Sunan Gunung Jati. Raja pertama Banten adalah Hasanuddin. Pada tahun 1600 Banten mengalami jaman kejayaan. Ia menjadi pusat lada, cengkeh, dan pala. Banten mengalami kemunduran setelah hadirnya Belanda di Batavia yang kemudian menaklukkan blockade-blokade terhadap Banten.
·         Kerajaan Aceh. Masa kejayaan  Aceh dicapai dalam masa pemerintahan Sultan iskandar Muda (1607-1636), pada tahun 1641 kekuasaan Aceh menjadi menurun karena terjadi perselisihan.
      c.    Pengaruh Islam Dalam Adat Istiadat Di Indonesia
Adat istiadat di Indonesia yang berkembang dipengaruhi oleh peradaban islam, diantara pengaruh itu adalah ucapan salam yang selalu diucapkan setiap muslim atau penggunaannya juga pada acara-acara resmi pemerintahan yang selalu menggunakan salam berupa kalimat “Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh”. Hal ini menandai adanya pengaruh adat istiadat dalam kehidupan dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Pengaruh penting lainnya adalah berupa ucapan-ucapan kalimat dalam do’a yang merupakan pengaruh dari tradisi islam yang lestari, misalnya ucapan Basmalah ketika akan melakukan suatu pekerjaan.
      d.    Pengaruh Islam Dalam Pendidikan
Salah satu tugas penting yang dilakukan Departemen Agama adalah menyelenggarakan pendidikan, membimbing dan mengawasi pendidikan agama. Lembaga-lembaga islam telah berkembang dalam beberapa bentuk sejak zaman penjajahan belanda, salah satu pendidikan tertua di Indonesia adalah pesantren yang tersebar di berbagai pelosok daerah, lembaga ini dipimpin oleh seorang ulama atau kyai.
Pada awal abad ke-20 persoalan administrasi dan organisasi pendidikan mulai mendapat perhatian pada beberapa kalangan untuk memahami dan bukan menghafal, ditekankan dan pengertian ditumbuhkan, itulah yang dinamakan madrasah. Pada umumnya madrasah ini dibagi menjadi tiga jenjang yaitu tingkat dasar/ Ibtidaiyah, tingkat lanjutan pertama/ Tsanawiyah dan tingkat lanjutan atas/ Aliyah.
Berdirinya Depag dan mulai mendapat perhatian serius dari pemerintah, Depag segera membentuk seksi khusus yang bertugas untuk menyusun pelajaran dalam pendidikan agama, mengawasi pengangkatan guru agama dan mengawasi pendidikannya, pada tahun 1946 Depag mengadakan latihan oleh 90 orang guru agama, 45 orang kemudian diangkat menjadi guru agama akhirnya pada tahun 1948 didirikan sekolah hakim dan guru di solo.
      e.    Pengaruh Islam Dalam Politik Dan Pemerintahan
Berdasarkan UUD 1945 dan pancasila, umat islam bebas menjalankan ajaran agamanya tanpa mendapat ancaman atau gangguan dari pemeluk agama lain.
Dari dasar ketuhanan Yang Maha Esa sebagai dasar dan terjaminnya kehidupan beragama, tertuang dalam Pembukaan undang-Undang Dasar 1945, batang tubuh UUD 1945, serta dalam ketetapan-ketetapan MPR .
Berdasarkan hal-hal tersebut kehidupan beragama di Indonesia mendapat jamianan hukum yang kuat. Oleh karena itu, pemeluk islam mempunyai kebebasan untuk menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
Islam mempunyai pengaruh dalam percaturan politik dan pemerintahan di Indonesia yang dapat dibuktikan dengan :
  1. Sila pertama dari Pancasila.
  2. Terbentuk Departemen Agama di Indonesia
  3. Para Kepala Negara dan menterinya mayoritas orang islam.
  4. Adanya lembaga khusus untuk umat islam yaitu MUI.
  5. Ditetapkannya hari-hari besar keagamaan sebagai hari besar nasional.
  6. Dalam upacara kenegaraan selalu dibuka dengan ucapan Assalamu Alaikum dan ditutup dengan do’a secara islam.
      f.     Pengaruh Islam Dalam Hukum Dan Peradilan
Pengaruh islam dalam hukum dan peradilan terangkum dan terlihat jelas dalam rancangan undang-undang peradilan yang saat ini telah disahkan oleh Presiden Soeharto menjadi Undang-Undang No. 7 tahun 1989 tentang :
  1. Perkawinan
  2. Warisan, wasiat dan hibah yang dilakukan berdasarkan hukum islam
  3. Wakaf dan sedekah
  4. Fatwa ulama (MUI) dijadikan pertimbangan dalam setiap kebijakan yang menyangkut umat dan bangsa
      g.    Pengaruh Islam Dalam Seni Dan Arsitektur
Pengaruh seni dalam hal ini yang paling menonjol adalah irama lagu-lagu kosidah dan lagu-lagu yang bernafaskan ajaran islam. Syair pujian yang mengagungkan nama-nama Allah yang sering diucapkan oleh umat islam, merupakan bukti pengaruh ajaran islam terhadap kehidupan beragama masyarakat islam di Indonesia dan masih banyak lagi karya seni yang bernuansa islami kaligrafi, rebana dan lain-lain.
Begitu pula dalam bentuk arsitektur bangunan rumah peribadatan, banyak bangunan masjid yang ada di Indonesia terpengaruh dari bangunan masjid yang ada di negara-negara islam, baik yang ada di timur tengah ataupun di tempat-tempat lainnya di dunia islam.

3.    PENGARUH KEBUDAYAAN BARAT

Ketika Portugis menguasai Malaka tahun 1511 dan Ternate (Maluku) tahun 1522, maka mulai saat bangsa Indonesia berhadapan dengan bangsa Barat yang membawa kebudayaan Barat (Eropa). Orang-orang Eropa, khususnya Portugis, Spanyol, dan Belanda datang ke dunia Timur, termasuk ke Indonesia bukan sekedar untuk mengenal dunia dan berdagang, melainkan juga untuk melaksanakan tugas suci menyebarkan agama Katolik dan Protestan. Atas usaha mereka, maka ada beberapa daerah di Indonesia, misalnya di Maluku yang masyarakatnya menganut agama Katolik/Protestan.
Sampai abad ke-19 pengaruh kebudayaan Barat (Eropa) terhadap kebudayaan Indonesia tidaklah begitu kuat. Hal ini karena sebagian besar bangsa Indonesia saat itu sudah memeluk agama Islam dan kehidupan serta kebudayaan sudah bersifat Islami. Mereka pun sangat bermusuhan dengan orang-orang Barat tersebut yang dianggap kafir oleh mereka  dan yang menjajah mereka. Kebudayaan Belanda memeng mulai tumbuh kuat, khususnya di Batavia dan sekitarnya, namun bagi bangsa Indonesia kebudayaan tersebut masih dianggap sebagai kebudayaan asing.
Mulai abad ke-19 unsur-unsur kebudayaan Barat dengan teknik dan industri serta kolonialismenya mulai mempengaruhi kehidupan bangsa Indonesia. Pengaruh kebudayaan Barat yang modern baru dirasakan betul oleh bangsa Indonesia ketika Belanda atas saran Van Deventer, pada tahun 1899 merupakan politik etis (etische politiek) yang merupakan politik hutang budi Belanda karena Indonesia telah memberikan kamakmuran bagi Belanda. Dengan politik etis itu Pemerintah Belanda berusaha untuk memberikan sedikit-sedikit hasil kemajuannya kepada rakyat Indonesia.
Dengan politik etis Belanda menerapkan pembangunan di bidang pendidikan, irigasi, dan ttransmigrasi. Memeng pada dasarnya politik ini pada akhirnya untuk kepentingan Belanda sendiri yang ingin mendapatkan tenaga terdidik yang murah, irigasi dibangun untuk mengairi perkebunan mereka, dan transmigrasi dilakukan untuk membuka tanah-tanah baru di luar Jawa. Namun demikian penerapan politik etis ini sedikit banyak memberikan keuntungan pula bagi bangsa Indonesia yang mulai dikenalkan dengan kebudayaan Barat yang modern. Keuntungan bagi bangsa Indonesia antara lain dibukanya sekolah-sekolah dan rumah sakit-rumah sakit, bangsa Indonesia juga dapat bekerja di kantor-kantor pemerintahan, mengenal sistem perkebunan dan pengairan modern, pembuatan jalan-jalan, dan sarana lalu lintas, dan sebagainya.
Kesempatan mendapat pendidikan ternyata yang paling terasa besar manfaatnya bagi bangsa Indonesia. Hal ini membawa bertemunya alam pikiran Indonesia dengan alam pikiran modern yang dibawa oleh pendidikan ala Barat itu. Dalam waktu singkat ternyata para pemuda Indonesia yang telah terdidik mampu menggerakan kesadarn politik dan kesadaran nasional sehingga melahirkan Kebangkiatn Nasional pada tahun 1908 dengan lahirnya Budi Utomo.
Sejak awal abad ke-20 sangat terasa pengeruh kebudayaan Barat itu dalam kehidupan bangsa Indonesia, khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Berbagai bidang ilmu yang diterapkan, termasuk sistem pendidikan yang digunakan, banyak berasal dari Barat. Sementara itu, dalam kehidupan kebudayaan, seperti dalam seni bangunan, seni lukis, seni ukir, seni musik, tersa pula ada pengaruhnya dari kebudayaan Barat.

Kesimpulan :
Dewasa ini kebudayaan  bangsa Indonesia merupakan perpaduan yang khas dari berbagai kebudayaan, baik kebudayaan Indonesia asli, atau pun pengaruh dari kebudayaan Hindu-Budha (India), kebudayaan Islam, maupun kebudayaan Barat (Eropa). Namun karena sebagian besar bangsa Indonesia adalah beragama Islam, maka pengeruh kebudayaan Islam masih terasa sangat besar.

DAFTAR PUSTAKA

Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto (1993).Sejarah Nasionanl Indonesia, Jilid II dan III, Jakarta: Balai Pustaka.

R.Soekmono(1973). Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia, Jilid 2 dan 3, Yogyakarta: Kanisius.

Sudarmanto,Y.B. (1996). Jejak Pahlawan, dari Sultan Agung hingga Syekh Yusuf. Jakarta: Grasindo.





Blog, Updated at: 23:22

0 comments:

Post a Comment

INGAT!! Komentar anda akan dilihat banyak orang, maka dari itu berikanlah komentar terbaik anda